Pernah dengar sebutan Loli? Jangan salah sangka dulu ya dengan sebutan ini. Memang sih terdengar lucu atau imut jika ada anak kecil diberikan sebutan ini, tapi ternyata ada artinya tersendiri lho. Dari beberapa situs menyebutkan kalau Loli adalah sebuah singkatan dari Lolicon yang berasal dari Bahasa Jepang. Dalam bahasa aslinya, Lolicon memiliki makna seseorang yang mempunyai obsesi pada anak-anak di bawah umur, menjelang atau sebelum masa pubertas. Untuk ini nih, kalau ada anak kecil yang diberi sebutan Loli perlu waspada. Jangan-jangan mereka sedang menjadi incaran dari para pedofil. Menurut psikolog Alexandra Gabriella ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mengatasi anak mereka dari incaran si pedofilia.
Mengajarkan sexual education
Meskipun usia mereka masih dikatakan anak-anak, orang tua juga perlu lho mengenalkan si anak tentang anggota tubuh mereka. Pengenalan nama-nama anggota tubuh anak perlu sejak dini, jangan sampai ada istilah penyesalan nantinya. Karena di jaman sekarang banyak predator anak kecil yang enggak segan-segan melakukan tindakan apapun untuk menjerat si korban. Hal sederhana yang bisa dilakukan orang tua untuk mengenalkan anggota tubuh si anak yaitu dengan lagu. Lagu dan nyanyian menjadi salah satu hal yang bisa diterima dengan cepat oleh si anak. Salah satu lagu yang bisa dipakai itu berjudul “Tubuhku Berharga”. Lagu Ini bisa dikatakan sebagai salah satu lagu anak yang bisa dipakai orang tua dalam mengajarkan anggota tubuh ke si anak. Sambil bernyanyi dengan anak, orang tua bisa juga menanyakan beberapa hal seperti “apa ada yang pernah minta melihat bagian dari tubuh kamu?” Tujuannya sih agar si anak bisa terbuka di sela-sela mereka sedang antusias bernyanyi.
Membangun komunikasi dengan anak
Komunikasi yang baik sangat dibutuhkan oleh orang tua dengan anak. Usahakan untuk tetap berkomunikasi dengan anak secara intens ya. Semakin baik hubungan keduanya, anak akan belajar dan enggak akan ragu untuk terbuka dengan orang tua mereka. Segala hal yang terjadi pada dirinya pasti akan diceritakan, tidak ada tuh yang namanya ditutup-tutupi. Apalagi ketika dirinya merasa terancam dengan kehadiran atau tindakan orang asing di sekitar mereka.
Intinya penting banget lho membangun komunikasi dengan si anak. Ini juga mengajarkan mereka untuk bisa saling berbagi cerita, tanpa harus ragu dan merasa malu apalagi ke orang tua sendiri. Perlu diingat nih kalau pola asuh dan sebuah komunikasi dalam keluarga itu penting banget. Jangan sampai si anak tumbuh dan berkembang sendiri tanpa ada komunikasi dengan orang tuanya.
Kenali sejauh mana gerak pelaku
Saat anak sudah fasih menggunakan smartphone. Usahakan untuk tidak terlalu lengah, karena gerak-gerik si predator bisa dibilang cepat tanpa disadari oleh orang tua. Ketika si anak sudah terincar atau bahkan terlalu dekat hubungannya dengan si predator, apalagi melalui smartphone.
Ada baiknya lho untuk selalu cek setiap chat masuk dan keluar dari handphone-nya. Perhatikan setiap isi history percakapan si anak. Apalagi jika ada hal-hal pornografi berupa verbal maupun visual. Jika menemukan hal-hal yang cukup fatal, segera block nomor atau akun orang tersebut. Laporkan pada pihak berwajib. Lalu jika si anak mengalami sebuah trauma, ada baiknya untuk para orang tua berdiskusi dengan psikolog.
Bersikap tenang
Orang tua mana sih yang enggak panik ketika anak mereka menjadi incaran seorang pedofil? Panik menjadi salah satu ekspresi yang spontan dan wajar lho. Tapi, ada baiknya nih untuk berusaha tetap tenang, cobalah untuk enggak menunjukkan rasa panik itu ke si anak. Kalau orang tua terlihat panik, anak cenderung akan bertanya-tanya, cemas dan mereka akan berusaha menutup semua kejadian yang sebenarnya. Ada baiknya untuk merespon kejadian ini dengan tenang dan berikan intonasi setenang mungkin ketika berbicara dengan si anak. Lalu perlahan-lahan katakan kepada si anak agar menjauhi si pelaku pedofil agar terhindar dari hal-hal yang membahayakan mereka. Katakan secara terbuka atas kekhawatiran orang tua akan adanya “orang jahat”, walaupun mereka cenderung bersikap baik selama berinteraksi dengan si anak.
Kurangi update anak di sosmed
Biasanya orang tua terlalu asik untuk update foto anak mereka ke sosial media. Padahal tanpa disadari ada banyak kejahatan yang bisa aja menimpa si anak. Apalagi kalau foto atau video si anak di upload tanpa menggunakan busana. Hati-hati ya itu bisa menjadi sasaran empuk mereka-mereka yang pedofil. Maka dari itu, ada baiknya lho untuk pikir ulang sebelum menggunggah si kecil ke sosial media. Keselamatan dan privasi anak juga harus dijaga sebenarnya, jangan sampai latah atau ikut-ikutan meng-update foto anak ke sosial media. Tak jarang mereka yang pedofil ini berasal dari lingkungan terdekat kita lho. Intinya tetap waspada ya, menimalisir semua hal yang bisa membahayakan si kecil.
Website Sumber: https://www.ibunda.id/kata-bunda/waspada-loli-sebutan-dari-si-pedofilia
Penulis: FX Dimas