16 . Pertanyaan dari Member :
Halo, Saya pelajar kelas 3 SMA. Langsung saja masalah saya yang pertama, dari dulu saya ini orangnya berubah ubah menyesuaikan lingkungan sekitar. Saya ketika bersama teman kelas dan teman ekskul itu berbeda. Sikap saya beda. Makanan kesukaan dan makanan yang nggak saya suka juga ikut berubah. Hobi, sifat, keahlian yang saya tonjolkan juga berbeda. Saya belajar berbagai macam hal : Piano, biola, gitar, berenang, menggambar, bahasa jepang, bahasa jerman. Bisa dibilang saya mahir melakukan itu semua. Di kelas saya terkenal jago musik. Tapi mereka nggak tahu kalo saya jago bahasa dan menggambar. Di lingkungan lain seperti dunia maya, teman sd, teman smp, teman ekskul. Kemampuan, cita cita, gaya dan sifat saya itu berbeda. Masaahnya, ketika saya ditanya apa yang benar benar saya suka, saya benar benar tidak tahu apa yang saya suka. bidang apa yang saya suka. Tahun depan saya akan masuk universitas. Saya benar benar tidak tahu apa yang saya suka. saya benar benar kehilangan diri saya yang sebenarnya karena dari kecil saya menyesuaikan diri sesuai lingkungan yang saya tempati.
Masalah saya yang kedua, saya sangat sering berkhayal/berdelusi tentang hal hal yang menurut saya keren. Dulu saya hanya sebatas berkhayal saja. Tapi makin kesini saya membawa khayalan itu ke dunia nyata. Saya buat ceritanya selogis mungkin sehingga teman teman saya percaya. dan sampai sekarang teman saya masih percaya dengan karangan saya dan bukti bukti yang saya buat. Saya berbuat demikian hanya untuk kesenangan semata.
Saya serius, ingin berkonsultasi tatap muka. Saya ingin lihat feedbacknya dulu dari sini dulu. Saya merahasiakan ini dari orang tua saya. Saya harap saya bisa menjalani konsultasi saya tanpa sepengetahuan orang tua saya terima kasih dan mohon dijawab.
Dear Mba,
Mengenai khayalan Anda, masih banyak dibutuhkan informasi yang lebih dalam atas hal ini, seperti topik atau tema khayalan tersebut dan sejauh mana Anda menjalankan khayalan tersebut sebagai suatu hal yang nyata? Lalu, apa yang membuat Anda senang menceritakan hal tersebut? Apakah Anda senang atas respon dan penilaian orang lain? atau Anda senang ketika dapat membuat orang lain mengikuti pemikiran Anda? atau ada tujuan-tujuan lain?
Berdasarkan cerita Anda, bisa terlihat kebimbangan Anda dalam menentukan minat terjadi karena selama ini Anda cenderung mengikuti kondisi yang terjadi di sekeliling Anda. Namun, bagaimana dengan keinginan Anda sendiri? Dimulai dari makanan apa yang menjadi favorit Anda, kebiasaan unik apa yang menjadi ciri khas Anda? Dan terutama, apa yang menjadi motif atau hal esensial bagi Anda untuk terus berusaha mengikuti lingkungan Anda hingga melupakan diri Anda sendiri? Dengan mengenali motif atau hal esensial bagi Anda, maka dapat tergali pula kebutuhan dan tuntutan pada diri Anda. Cobalah untuk menentukan target/goals Anda sendiri. Usahakan bahwa target/goals Anda sekonkrit mungkin. Pertimbangkan apa yang menjadi prioritas Anda untuk dipikirkan/dilakukan, demikian Anda pun bisa menentukan langkah yang tepat untuk mencapai target/goals Anda. Ingatlah bahwa Andalah peran utama dalam Novel Anda ini.
Jika dibutuhkan, kami siap membantu Anda. Nomor untuk membuat janji temu: Klik di Sini
Semoga bermanfaat.
Salam,
Alexandra G. A., M.Psi, Psi., C.Ht
17 . Pertanyaan dari Ari :
Selamat siang dokter.
Saya sering kesal dengan keadaan di rumah. Mulai dari meninggalnya Ayah saya. Hingga tinggal satu rumah dengan Kakak Ipar saya yang memusuhi semua keluarga saya kecuali kakak saya(suaminya).
Hingga dalam masalah asmara, saya tipikal orang yang tidak ingin bersikap kasar kepada pasangan saya(karena trauma masa kecil sering melihat ayah keras thdp ibu). namun yang ada hanya saya yg tersakiti oleh pasangan. hingga suatu saat saya dapat pasangan yang kini menjadi tunangan saya. Saya paham dia orang yang keras karena lingkungan keluarga dan masa lalunya yang sering mendapatkan lelaki yang kasar. maka dari itu saya sangat menyayanginya dengan "GENTLE", sangat lemah lembut. Namun malah dia yang menjadi dominan.dan sering menyakiti saya secara psikis
hingga di 1,5 bulan sebelum pernikahan kami, dia melontarkan kata2 yang sangat kasar kepada saya.
saya sering melampiaskan dengan menangis karena tak ingin terbawa emosi dan menyakitinya dan saat ini saya sedang depresi sehingga saya sering punya keinginan untuk melakukan bunuh diri .
Apakah saya terlalu Lemah sebagai seorang Pria?apa semua Pria itu harus kasar?
Tolong saya dokter.
adakah obat untuk hal yang saya alami?
Jika bicara soal mendekatkan diri dengan sang Pencipta, sudah semua saya lakukan. bahkan saya sudah tidak takut dengan Dosa, ataupun NErakanya.
satu2nya tujuan saya bertahan adalah Ibu saya, tanpanya. mungkin saya sudah tidak menulis disini
TERIMA KASIH DOK
Dear Bapak,
Terima kasih telah mau berbagi dengan kami. Mengenai kondisi Anda, saya sarankan untuk menentukan sikap Anda. Antisipasi apapun yang kita lakukan memang tidak akan dapat 100% membantu kita mencegah tindakan-tindakan yang tidak menyenangkan dari orang lain. Dengan menentukan sikap, setidaknya oranglain akan menyadari bahwa mereka harus memperlakukan Anda dengan hormat. Menghormati itu bukan berarti harus tunduk, namun bersikap sopan dan menjaga perasaan Anda. Bila mengenai kakak ipar Anda, Anda saja sudah merasa tidak nyaman dengan adanya 1 orang yang tidak Anda sukai, apalagi kakak ipar Anda (yang Anda bilang memusuhi semua keluarga Anda). Namun, bahagia dan rasa nyaman itu Anda yang tentutkan sendiri. Belajarlah untuk menerima kondisi tersebut, bukan berarti Anda harus menyukai kakak ipar Anda, namun lebih sebagai kenyamanan hati Anda sendiri.
Mengenai sikap dominan, sebenarnya seseorang tidak perlu memiliki tabiat yang keras untuk menjadi dominan. Sikap gentle yang tegas dan disiplin pun dapat menjadikan Anda sebagai seorang yang dominan. Malahan, bila Anda menunjukkan sikap yang terlalu lembut tanpa adanya ketegasan dan disiplin, orang lain dapat menangangap Anda mudah diintimidasi dan dimanfaatkan. Beri batasan pada hal-hal yang masih bisa Anda terima dan tidak, lalu tegaskan hal tersebut.
Jika dibutuhkan, kami siap membantu Anda. Nomor untuk membuat janji temu: Klik di Sini
Semoga bermanfaat.
Salam,
Alexandra G. A., M.Psi, Psi., C.Ht
18 . Pertanyaan dari aloysiusmike :
apakah saya mengalami bipolar? saya banyak beraktivitas dan memiliki banyak teman. saya senang berkomunikasi. tetapi jika ada sesuatu hal yang membuat perasaan saya terganggu walaupun hal kecil, membuat saya menjadi tidak ada antusias untuk melakukan apa-apa, dan lebih ingin menarik diri dari kehidupan sosial saya dan melakukan hal pribadi saya. saya juga terkadang dikala saya sedang berkumpul bersama-teman-teman dalam kondisi yang menyenangkan, saya bisa tiba-tiba terdiam dan hilang mood untuk bermain bersama teman-teman saya. apakah saya mengidap bipolar??
Dear Bapak,
Terima kasih sudah berbagi masalah Anda dengan kami. Memang dari pandangan awam menganggap bipolar sebagai "moody", padahal kedua hal ini jauh berbeda. Bipolar merupakan gangguan mood episodik, jadi tidak selalu terjadi seperti itu. Perubahan moodnya pun ekstrim dan menetap pada beberapa waktu tertentu hingga berdampak pada perubahan pada aktivitas sehari-hari (ct: pekerjaan, sosial, hingga keinginan untuk melakukan kesenangan pribadi).
Bisa jadi, kondisi yang Anda alami merupakan ciri dari kepribadian Anda, yang mana perubahan mood tersebut merupakan karakter Anda, bukan sebagai gejala atas suatu gangguan mood. Namun, bila dirasa mengganggu bagi diri sendiri dan oranglain, kondisi tersebut mungkin sudah mengarah pada gangguan kepribadian. Segera mencari pertolongan profesional untuk membantu mengatasi masalah tersebut.
Jika dibutuhkan, kami siap membantu Anda. Nomor untuk membuat janji temu: Klik di Sini
Semoga bermanfaat.
Salam,
Alexandra G. A., M.Psi, Psi., C.Ht
19 . Pertanyaan dari amelia :
Saya sering kesal dan merasa tertekan disaat keluarga saya mulai melarang sesuatu yang saya lakukan dan saya inginkan. saya sering memberontak dan saat ini saya sedang depresi sehingga saya merasakan sakit ketika halusinasi saya meminta saya untuk melakukan bunuh diri terlebih lagi saya sering menangis ketika saya merasa tak ada lagi yang peduli dengan diri saya termasuk saya sendiri saya pun jadi lebih sering tidur dan malas untuk beraktivitas. saya pikir kekecewaan saya terhadap sesuatu yang memicu depresi saya muncul disaat itulah pikiran dan tingkahlaku aneh saya kambuh bahkan teman sayapun berpendapat bahwa saya terlalu ekspresif terlebih ketika saya tiba-tiba marah dan ngambek tidak jelas hingga saya cenderung menarik diri dari lingkungan dan mengurung diri di kamar serta melakukan aksi mogok makan. saya ingin menghilangkan depresi saya terutama ketika perasaan ingin bunuh diri itu muncul.
dear mba,
Dari gambaran cerita yang mba sampaikan sepertinya mba mengalami gangguan depresi dengan gejala psikotik (berupa adanya halusinasi pendengaran). Sampaikan pada keluarga atau teman jika terdapat dorongan untuk mengakhiri hidup. Pada saat halusinasi tersebut terdengar, cobalah untuk beraktivitas, berbicara dengan orang lain, atau berdoa agar halusinasi tersebut dapat terabaikan. Gangguan ini disebabkan oleh ketidakseimbangan neurotransmitter pada tubuh mba. Sebaiknya mba mencari bantuan psikiater untuk membantu mba mengatasi gangguan tersebut dan juga memerbaiki cara berkomunikasi dengan keluarga. Jika dibutuhkan, kami siap membantu Anda. Nomor untuk membuat janji temu: 0215609432 / 081318287148.
Semoga bermanfaat.
Salam,
dr. M. Irene Hendrata, SpKJ
20 . Pertanyaan dari zulfa hanifah :
saya mempunyai teman dekat berumur 22 tahun dia mengidap bipolar disorder. Saat ini sedang masa-masanya dia mengalami perubahan mood yang sangat drastis, bahkan teman-teman lain pun menganggap dia aneh. dan saya bingung bagaimana cara kami menyikapi teman kami yang mengidap bipolar karena terkadang ia malah terasa tersinggung karena perlakuan kami terhadapnya, padahal kami ingin membantunya. mohon penjelasannya. Terima Kasih
dear mba,
Sebelumnya apakah teman mba sudah mendapatkan pengobatan untuk gangguan bipolar yang dialaminya? Gangguan bipolar memerlukan pengobatan agar mood dapat lebih stabil. Saat mood lebih stabil maka mba dan teman-teman dapat lebih mudah berkomunikasi dengannya. Ajak ia membaca mengenai gangguan bipolar. Ajak teman-teman lain untuk memahami bahwa sikap teman mba tersebut dipengaruhi oleh gangguannya yang tidak dapat ia kendalikan,bukan karena ia berniat berperilaku seperti itu. Pertahankan sikap suportif pada teman mba.
Jika dibutuhkan, kami siap membantu Anda. Nomor untuk membuat janji temu: 0215609432 / 081318287148.
Semoga bermanfaat.
Salam,
dr. M. Irene Hendrata, SpKJ